Papua – 6 Oktober 2025. Maraknya aksi begal yang belakangan terjadi di wilayah Kota Jayapura mendapat perhatian serius dari tokoh Papua, Herman Yoku. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta tidak bertindak main hakim sendiri apabila menemukan pelaku atau terduga pelaku kejahatan.
Herman Yoku menekankan bahwa tindakan kekerasan atau main hakim sendiri justru dapat menimbulkan persoalan hukum baru dan memperkeruh situasi. Ia mengingatkan warga bahwa penegakan hukum adalah tugas aparat kepolisian.
“Saya mengajak masyarakat Jayapura, khususnya generasi muda, untuk tidak terpancing emosi. Bila ada terduga pelaku begal, segera laporkan ke pihak berwajib. Serahkan kepada aparat untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Albert Yoku dalam keterangannya, Sabtu (5/10).
Menurutnya, keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi tanggung jawab bersama. Ia menilai, maraknya aksi begal yang terjadi belakangan ini menciptakan rasa takut di tengah masyarakat, dan hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Kita semua punya tanggung jawab jaga kedamaian di negeri ini. Jangan sampai karena satu dua orang yang melakukan kejahatan, masyarakat luas jadi korban kegaduhan. Waspada boleh, tapi tetap dalam koridor hukum,” tegasnya.
Pihak kepolisian sendiri telah meningkatkan patroli dan pengawasan di sejumlah titik rawan, terutama pada malam hari. Warga diminta bekerja sama dengan aparat dan aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan.
Herman Yoku juga mengimbau para pelaku atau kelompok yang terlibat untuk menghentikan aksi kriminal dan kembali ke jalan yang benar. Ia menegaskan bahwa Papua membutuhkan generasi yang membangun, bukan merusak.
“Papua adalah tanah damai, bukan tanah kekerasan. Mari jaga Kamtibmas dan jadikan hukum sebagai panglima,” tutup Herman Yoku.(rd)